Langsung ke konten utama

Menambah Wawasan di Museum Bentoel Malang

Menambah Wawasan di Museum Bentoel Malang
Museum Bentoel Malang ini terletak di  Jalan Wiromargo 32, letak dari museum ini berdekatan dengan pasar besar kota Malang. berada di pertigaan jalan sersan harun dari arah jalan pasar besar. Museum ini terbuka untuk siapa saja ingin mendatanginya. Memang museum ini Museum ini sehari-hari tampak tertutup dan begitu lengang atau sepi. Tidak terlihat aktifitas apapun kecuali satpam yang berjaga di pos. Kesan yang tertangkap adalah museum ini memang tidak diperuntukkan untuk umum.

Di museum Bentoel Malang inilah semua catatan sejarah perusahaan rokok Bentoel dapat kita gali. Museum Sejarah Bentoel dulunya adalah sebuah rumah yang digunakan sebagai usaha kecil-kecilan Rokok Bentoel. Usaha ini didirikan oleh Ong Hok Liong pada tahun 1925. Perusahaan ini berada di Jl. Pecinan Kecil no.32 Malang yang sekarang bernama Jalan Wiromargo. Pada masa sekarang, rumah ini digunakan sebagai museum sejarah Pabrik Rokok PT. Bentoel, sedangkan saat ini Perusahaan dan Kantor PT. Bentoel berada di Karanglo, Malang dengan manajemen baru mengukuhkan diri menjadi PT. Bentoel Prima. Museum Bentoel Malang ini didirikan untuk menggambarkan kegigihan pendiri PT. Bentoel Prima serta sebagai dokumen riwayat perkembangan kehidupan anak Malang atau biasa disebut dengan arek Malang (Arema) yang meniti keberhasilan dari perusahaan kecil milik perseorangan menjadi perusahan yang berkembang menjadi lima besar industri rokok kretek di tanah air.

Menambah Wawasan di Museum Bentoel Malang

Memasuki area museum terdapat beberapa kursi tamu yang terletak di kanan kiri pintu masuk. Nama Ong Hok Liong dan lambang PT. Bentoel yang berupa umbi bentul atau talas terpampang di sisi kanan pintu masuk. Di museum Bentoel Malang ini menceritakan tentang pendiri PT. Bentoel, Ong Hok Liong bersama istri dan keluarganya. Patung perunggu Ong Hok Liong dapat kita lihat saat melangkah ke dalam rumah. Di ruang bagian depan juga terdapat sejumlah foto, silsilah, kata-kata filosofi, dan kisah pemilihan nama perusahaan. “Jadi orang harus mau melarat dulu, jangan lantas mau kaya saja”, begitulah salah satu nasehat Ong Hok Liong yang terkenal.

Ong Hok Liong lahir di Karang Pacar-Bojonegoro Jawa Timur 12 Agustus 1893 dan meninggal karena sakit lever kronis pada 26 April 1967. Cikal bakal PT. Bentoel berawal dari bisnis rumahan Hok Liong pada 1930 bersama tetangganya Tjoa Sioe Bian dengan Strootjes-fabriek Ong Hok Liong, kemudian berubah nama menjadi Hien Ang Kongsie. Konon, nama Bentoel berasal dari wangsit Ong Hok Liong ketika mengunjungi makam Eyang Jugo di Gunung Kawi. Saat itu Hok Liong bermimpi bertemu dengan seorang penjual bentul atau talas dan sekembalinya dari Gunung Kawi, Hok Liong mengubah semua kemasan rokok Djeruk Manis-nya dengan nama Bentoel. Ong Hok Liong memulai usahanya pada tahun 1925 dengan hanya 12 orang pekerja. Pada tahun 1930 bersama Tjoa Sioe Bian, tetangganya, mengawali bisnis rokoknya dengan nama Strootjes-fabriek Ong Hok Liong, lalu menjadi Hien An Kongsie, cikal bakal PT. Bentoel.

Bangunan dan lokasi Museum Bentoel ini merupakan bangunan rekonstruksi yang keasliannya mendekati rumah Ong Hok Liong sebenarnya. Di rumahnya itu, dia mengelola perusahaan rokok. Di ruang depan, ruang tamu tempat berkumpul keluarganya dan untuk urusan administrasi. Di ruang belakang tempat gudang penyimpanan tembakau. Sebelum populer dengan nama Bentoel, dulu rokok produksinya bermerek Kandang, Klabang, Lampu, Turki, dan Djeruk Manis. Pada 1956 Ong Hok Liong membeli pabrik rokok Orong-orong milik Liem Ting Tjoan di Blitar yang membuatnya sering juga ke Blitar untuk mengurusi bisnis rokoknya. Bentuk dan tata letak ruang kerja serta ruang tidur Ong Hok Liong di rumahnya di Blitar ditampilkan juga di sisi kanan museum. Perabotan yang ada merupakan perabotan asli yang dulu digunakan oleh Ong Hok Liong, seperti sebuah kulkas General Electric buatan Amerika yang dipajang di sisi tempat tidur kayu dalam kamar Blitar.Dua ruangan di sisi kiri masing-masing menampilkan kisah saus racikan Ong Hok Liong yang memiliki cita rasa tersendiri sebagai pembeda rokok Bentoel dengan rokok lainnya. Juga ditampilkan perkembangan usaha Bentoel hingga pembuatan rokok kretek putih. Di ruang bagian belakang juga dipajang berbagai koleksi rokok yang pernah diproduksi oleh Ong Hok Liong berupa lemari kaca. Pada tahun 2009 PT. Bentoel diakuisisi oleh perusahaan rokok terbesar kedua di dunia, British American Tobacco (BAT) International dan pada awal 2010 Bentoel Group bergabung dengan PT. BAT Indonesia.

Dengan mengunjungi Museum Bentoel akan sangat bermanfaat untuk studi dan memotivasi para generasi muda mengambil semangat entrepreneurship dari perjalanan sejarah PT. Bentoel atau cikal bakal perusahaan Bentoel tempo dulu sampai menjadi perusahaan besar sekarang ini. Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu pukul 08.00 – 15.00 dengan harga tiket masuk gratis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HEBOH!!! Foto syur PNS Blitar tersebar di Media Sosial

Putra Blitar - Awal Bulan Pebruari 2016 ini, Blitar Raya dihebohkan oleh foto syur salah seorang PNS di Kabupaten Blitar. Perempuan Berinisial RDS ini diketahui adalah seorang yang bekerja di salah satu Instansi di Kabupaten Blitar. Foto PNS Kabupaten Blitar ini bikin heboh di masyarakat dikarenakan diduga adalah seorang Abdi negara di salah satu instansi. RDS menceritakan, awalnya ia menggadaikan ponsel dan ia lupa tidak mengambil kartu memori yg berisi data data pribadinya termasuk gambarnya. RDS juga menjelaskan bahwa, sebelumnya ada orang tidak dikenal yg menelponnya dan meminta uang tebusan sebesar 1 juta rupiah dengan ancaman bakal menyebarkan gambarnya. Oleh korban hal tersebut ditanggapi dan dianggap hanya biasa, hingga akhirnya jadi gambarnya disebar di facebook. Terpisah Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Dhanang Yudhanto mengaku hingga sekarang belum ada laporan masuk terkait penyebaran gambar syur tersebut. AKP Dhanang mengaku bakal segera berkoordinasi dengan Inspekto

Goa Tlekung, Goa Eksotis Peninggalan Jepang

Goa Tlekung Batu, adalah Goa peninggalan bangsa jepang yang terletak di daerah Dusun Gangsiran Desa Tlekung Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Goa peninggalan Jepang sekitar tahun 1942-1945 ini lebih sering disebut dengan nama Goa Jepang. Didalam goa ini terdapat sekitar 7 lorong yang saling terhubung. Apabila Anda ingin masuk goa tersebut, gunakan jasa pemandu. Jika tidak, Anda dapat tersesat berputar-putar di dalam lorong gua dan tidak bisa keluar. Dan untuk mencapai lokasi Goa Tlekung Batu Anda juga harus sedikit menguras tenaga karena jalan yang akan Anda lewati untuk menuju ke Goa sedikit naik dan berbatu. Goa Tlekung Batu merupakan goa peninggalan jaman penjajahan jepang. Goa ini di gunakan sebagai tempat pertahanan yang sengaja di bangun oleh jepang untuk menghadapi serangan pada masa penjajahan kala itu. Goa yang dibangun oleh jepang ini juga di gunakan sebagai tempat penimbunan bahan makanan dan juga kain untuk para tentara jepang yang saat itu sedang menjajah kota batu, goa jepang

Pemandian Umbulan, Langsung dari Sumber Mata Air

Wisata Pemandian Umbulan, Sumber air di kawasan Kota Malang ataupun di sekitarnya sangatlah banyak kita ketahui. Salah satunya yaitu Sumber air alami atau yang disebut Wisata Pemandian Umbulan yang berada di Desa Umbul Rejo Dampit Malang Selatan Kecamatan Dampit tepatnya di desa ubalan 2 km dari pusat Kota Dampit . Wisata Pemandian Umbulan merupakan pemandian bernuansa pegunungan. Disini anda akan menemui sumber air yang sangat bersih dan airnya yang dingin. Selain sumber airnya yang asli dan bersih ini anda juga dapat menikmati udara yang segar, pemandangan yang indah dan udara pedesaan yang masih alami dan segar, serta lingkungan alam yang masih benar-benar terjaga kebersihan dan keberadaannya. Selain untuk tempat wisata, sumber air umbulan ini biasanya juga di manfaatkan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Saat musim liburan datang banyak sekali wisatawan ataupun warga sekitar mengunjungi Wisata Pemandian Umbulan ini. Di obyek wisata ini tersedia hanya 1 kolam