Pesona alam Malang memang tak pernah habis untuk ditelusuri, Ngalamers. Kini halomalang berkesempatan mengunjungi wisata alam, air terjun (Coban) di kawasan timur Kota Malang. Air Terjun Sumber Pitu atau Umbulan Pitu, begitu warga sekitar menyebutnya.
Air Terjun Sumber Pitu berada di kawasan barat pegunungan Bromo, tepatnya berada di Desa Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Karena lokasinya jauh dari angkutan umum, Ngalamers disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun roda 4.
Berada satu jalur ke arah Gunung Bromo maupun Air Terjun (Coban) Pelangi. Untuk menuju Duwet Krajan, dari pasar Tumpang, para pengunjung harus menempuh perjalanan hingga Balai Desa Wringinanom, arah Gubuk Klakah. Selanjutnya di tepat di depan Balai Desa, arah kiri terdapat jalan utama menuju Duwet Krajan. Hingga lokasi parkir masih berjarak sekitar 3-4 Km, melewati perkebunan apel dan sayur yang hujau.
Pengunjung bisa parkir di sekitar Balai Desa Duwet Krajan maupun sedikit ke atas di depan kebun Cengkeh, warga sekitar akan dengan senang hati menjaga kendaraan Ngalamers dengan tarif seikhlasnya. Tak ada tarif masuk untuk menuju kawasan ini, namun jangan kaget jika warga sekitar akan meminta sumbangan seikhlasnya untuk perbaikan akses jalan menuju lokasi.
Dari kebun Cengkeh, wisatawan akan disambut jalan beton yang menembus hutan bambu yang sangat asri, gerbang menuju area persawahan dan tebing-tebing raksasa di sekitar air terjun. Dari sini perjalanan masih sekitar 2 kilometer. Berjalan sekitar 15 menit, Ngalamers akan menemui pertigaan di tengah sawah (ketika halomalang berkunjung terdapat tumpukan pipa PDAM). Arah kiri melewati Gubuk Watu-landai namun cukup jauh memutar.
Air Terjun Sumber Pitu berada di kawasan barat pegunungan Bromo, tepatnya berada di Desa Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Karena lokasinya jauh dari angkutan umum, Ngalamers disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun roda 4.
Berada satu jalur ke arah Gunung Bromo maupun Air Terjun (Coban) Pelangi. Untuk menuju Duwet Krajan, dari pasar Tumpang, para pengunjung harus menempuh perjalanan hingga Balai Desa Wringinanom, arah Gubuk Klakah. Selanjutnya di tepat di depan Balai Desa, arah kiri terdapat jalan utama menuju Duwet Krajan. Hingga lokasi parkir masih berjarak sekitar 3-4 Km, melewati perkebunan apel dan sayur yang hujau.
Pengunjung bisa parkir di sekitar Balai Desa Duwet Krajan maupun sedikit ke atas di depan kebun Cengkeh, warga sekitar akan dengan senang hati menjaga kendaraan Ngalamers dengan tarif seikhlasnya. Tak ada tarif masuk untuk menuju kawasan ini, namun jangan kaget jika warga sekitar akan meminta sumbangan seikhlasnya untuk perbaikan akses jalan menuju lokasi.
Dari kebun Cengkeh, wisatawan akan disambut jalan beton yang menembus hutan bambu yang sangat asri, gerbang menuju area persawahan dan tebing-tebing raksasa di sekitar air terjun. Dari sini perjalanan masih sekitar 2 kilometer. Berjalan sekitar 15 menit, Ngalamers akan menemui pertigaan di tengah sawah (ketika halomalang berkunjung terdapat tumpukan pipa PDAM). Arah kiri melewati Gubuk Watu-landai namun cukup jauh memutar.
Arah kanan merupakan jalan singkat yang nantinya akan tepat berada di atas Air Terjun Ringin Gantung-namun harus melewati tangga darurat dari bambu menuruni tebing setinggi kurang lebih 40 meter. Butuh nyali, dan mengasyikkan - namun tidak disarankan jika kondisinya gerimis dan pengunjung takut dengan ketinggian.
Inilah keuntungan jika berkunjung ke Sumber Pitu. Pengunjung bisa menikmati keindahan dua air terjun sekaligus di satu lokasi. Tak jauh dari Sumber Pitu, mengalir deras Air Terjun Ringin Gantung dari ketinggian sekitar 40 meter. Disebut ringin gantung karena terdapat pohon beringin yang menempel pada sisi barat Air Terjun.
Di tebing sisi utara Ringin Gantung inilah Umbulan Pitu memancarkan air yang jernih dan deras di sela sela hijaunya tanaman yang menutup dinding tebing. Tidak terlalu tinggi, namun (dulu) cukup eksotis. Debit maupun warna air yang keluar dari tujuh (7) mata air tak terpengaruh kondisi cuaca, hujan maupun kemarau. Warga sekitar meyakini jika Air Sumber Pitu berhubungan dengan Gunung Bromo. Bahkan, banyak warga luar wilayah yang menjadikan lokasi ini sebagai tempat ritual, serta menganggap air yang keluar merupakan air suci.
Jika Ngalamers pernah ke Sumber Pitu sekitar 2-3 tahun lalu, kini kondisinya sangat berbeda drastis. Tepat di depan Air terjun tengah dibangun kolam penampungan air raksasa untuk PDAM yang kini telah memulai proses finishing. Lokasi yang dulunya sangat asri dan terisolasi. Di sekitar air terjun juga dijadikan lokasi penimbunan material proyek. Nantinya jika selesai, seluruh air yang keluar dari Sumber Pitu akan ditampung di bak penampungan ini.
Komentar
Posting Komentar